Etnosentrisme adalah sikap yang menggunakan
pandangan dan cara hidup dari sudut pandangnya sebagai tolok ukur untuk menilai
kelompok lain. Apabila tidak dikelola dengan baik, perbedaan budaya dan adat
istiadat antarkelompok masyarakat tersebut akan menimbulkan konflik sosial
akibat adanya sikap etnosentrisme. Sikap tersebut timbul karena adanya anggapan
suatu kelompok masyarakat bahwa mereka memiliki pandangan hidup dan sistem
nilai yang berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya. Atau kecenderungan
yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagai
suatu yang prima, yang terbaik, mutlak dan dipergunakannya sebagai tolak ukur
untuk membedakannya dengan kebudayaan lain. Etnosentrisme nampaknya merupakan
gejala sosial yang bersifat universal dan secara tidak sadar telah kita
lakukan.Dengan demikian etnosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk
menilai atau membandingkan budaya yang satu dan yang lainnya. Etnosentrisme
merupakan bisa dibilang dasar ideologi dari chauvinisme pada saat era seorang
Hittler karena menganggap bangsanya ( Jerman ) merupakan bangsa yang paling
kuat, tangguh dan berkuasa.
Etnosentrisme
bisa dibilang merupakan bagian dari masalah masalah sosial yang sebaiknya kita
hindari karena dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa kita.Etnosentrisme terjadi jika
masing-masing budaya bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur dengan
kebudayaan lain. Porter dan Samovar mendefinisikan etnosentrisme seraya
menuturkan, “Sumber utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme,
yaitu kecenderungan memandang orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan
kelompok kita sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk
penilaian. Makin besar kesamaan kita dengan mereka, makin dekat mereka dengan
kita; makin besar ketidaksamaan, makin jauh mereka dari kita.Kita cenderung
melihat kelompok kita, negeri kita, budaya kita sendiri, sebagai yang paling
baik, sebagai yang paling bermoral”.
Etnosentrisme membuat kebudayaan kita sebagai
patokan untuk mengukur baik-buruknya kebudayaan lain dalam proporsi
kemiripannya dengan budaya kita. Ini dinyatakaan dalam ungkapan : “orang-orang
terpilih”, “progresif”, “ras yang unggul”, dan sebagainya. Biasanya kita cepat
mengenali sifat etnosentris pada orang lain dan lambat mengenalinya pada diri
sendiri.
Contoh
etnosentrisme di Indonesia adalah:
-Perilaku carok
dalam masyarakat Madura.
-Kebiasaan
memakai koteka bagi masyarakat papua pedalaman.
-Kasus Etnosentrisme yang
terjadi antara Lampung Vs Bali
KESIMPULAN
Sikap etnosentrisme adalah sikap yang
menggunakan pandangan dan cara hidup dari sudut pandangnya sebagai tolok ukur
untuk menilai kelompok lain.
Dalam kasus Bali vs
Lampung bisa dipahami bahwa sikap Etnosentrisme membuat suku tersebut saling
bertentangan, karena penduduk asli Lampung pada dasarnya bersikap sangat baik
terhadap para pendatang, mereka menyambut baik kedatangan para pendatang
tersebut tetapi memang terkadang para pendatang lah yang sering menyulut amarah
penduduk asli lampung. Sebagai tuan rumah, suku asli lampung tentunya tidak
akan tinggal diam jika mereka merasa dihina oleh suku lain apalagi hal tersebut
berkaitan dengan masalah “harga diri”.
SARAN
Harapan saya
,masyarakat dapat mempunyai sikap toleransi ketika melakukan komunikasi
antarbudaya, sehingga tidak menilai segala sesuatunya dari kebudayaan kita
masing-masing.
pengaruh etnosentrisme, maka salah paham akan jarang
terjadi.
DaftarPustaka:http://antropologi1.blogspot.com/2013/06/etnosentrisme.html
. http://id.wiktionary.org/wiki/etnosentrisme
Komentar
Posting Komentar