Hampir Punahnya Tari Tradisional
Pada kesempatan kali ini saya akan
menjelaskan sedikit tentang beberapa tarian adat Indonesia yang keberadaannya
sudah jarang sekali kita temui dan bahkan nyaris punah.
Kesenian
Betawi yang satu ini sudah nyaris punah, perpaduan antara etnis betawi, banten,
dan cina. Lahir di Tangerang pada awal abad ke 19, dimainkan oleh 3-7 orang
baik wanita maupun pria. Pakaian yang dikenakan warnanya sangat mencolok dan
meriah, saat menarikannya diiringi dengan alat musik gambang kromong.
Tarian yang sangat terkenal
ini sebenarnya adalah versi modern yang dimainkan oleh pria dan wanita. Sedang
versi asli/tradisional yang sudah ada sejak abad ke 13 ini sedang mengalami
masa kritis menuju kepunahannnya. Hanya sedikit orang yang tahu benar tari
saman yang asli.
Beasal
dari banten, sesuai dengan namanya tarian ini menggunakan lesung sebagai alat
musiknya. Dipakai saat sedangan perayaan panen, bisa dibilang terancam punah
karena kalau dulu yang memainkan anak-anak, kini yang memainkannya adalah orang
tua. Artinya jika orang tua itu meninggal maka budaya ini ikut punah.
Sama
dengan tari cokek, tari topeng malangan makin hari makin sedikit peminatnya.
Tari topeng ini merupakan perpaduan antara budaya jawa tengah, jawa barat, dan
jawa timur. Gerakan dan alunan musiknya sangat dinamis, biasa dipakai sebagai
tarian pembuka.
Tarian
selamat datang milik suku Bajau, kalimantan timur ini keadaannya sudah sangat
kritis. Tarian ini sudah jarang dipentaskan di masyarakat, walau banyak yang
mengetahui tentang tarian ini. Kalau tidak ada regenerasi, maka dalam waktu
singkat maka tari dalling akan punah.
Selain
5 tarian di atas, masih ada ratusan tarian yang nyaris punah. Bahkan sudah ada
puluhan tarian yang sudah punah. Semoga para muda dan mudi Indonesia
melestarikan tarian tradisional
Daftar pustaka:
Buku
yang saya baca
Komentar
Posting Komentar